Hal yang bisa saya pelajari dari mikroblog adalah menulis blog akan menjadi kegiatan yang menyenangkan jika diawali dengan menulis pendek (shout out). Sering kali saya memiliki banyak ide untuk menulis tetapi kemudian buyar di tengah jalan karna saya tidak mampu merangkai kata lagi tepat di tengah-tengah isi tulisan. Dan Plurk meng-interface saya ketika ide-ide saya tentang sebuah kejadian dapat dialirkan cukup dalam format 140 karakter.
Berkat mikroblog ini pula, akhirnya saya bisa berkenalan dengan banyak blogger yang sudah malang melintang di blogosfir Indonesia. Sebut saja Priyadi, Enda Nasution, Tikabanget, Kuncoro Wastuwibowo, Nukman Luthfie, dan terakhir Ndorokakung. Lucky me, empat blogger sudah pernah dilihat dengan mata kepala saya sendiri (keuntungan blogger Jakarta: gampang nemuin idolanya hahaha). Sampai pada akhirnya saya punya forum baru untuk mencurahkan hati dan pikiran bersama-sama dengan kawan blogger di tempat tinggal saya sekarang, deBlogger.
Karena ingin lebih memiliki ruang untuk berkreasi, akhirnya sejak Maret tahun lalu saya terpikir untuk membeli domain sendiri. Dengan nickname dhodie (sekali lagi semata-mata karna kebetulan), saya pun dibelikan domain oleh sahabat-sahabat daring saya, Lathiful Amri, Ajeng, dan Gajahpesing.
Harapan tentang http://dhodie.com
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, Ia akan hilang di dalam masyarakat & dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer)Membaca kutipan dari salah satu penyair terbesar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, saya seperti benar-benar ditampar. Ya ditampar sekeras-kerasnya! Banyak sisi kehidupan yang sebenarnya akan memberi hikmah di kemudian hari jika saya tulis. Kejadian yang akan mengingatkan saya jika saya salah, menegur jika saya lupa, dan menguatkan jika saya lemah. Tetapi itu semua alpa saya rekam.
Semoga saja dengan menuliskan memoar hidup saya, bahkan yang paling tidak penting sekalipun, saya bisa memperlihatkannya suatu saat kelak untuk istri saya, anak-anak saya, dan cucu saya. Semoga saja saya tidak hilang tanpa bekas dalam sejarah hidup saya sendiri.
Perjalanan Panjang
... Mengisi blog bukan seperti ikut lomba lari jarak pendek, melejit begitu bendera start dikibaskan untuk berhenti segera dalam tempo singkat. Mengelola blog itu ibarat lari marathin, mungkin lebih jauh lagi. Begitu mulai, kita tidak perlu bergegas. Atur kecepatan dan nafas, juga irama. Perjalanan begitu panjang. Kita tak perlu buru-buru berhenti (Ndorokakung)Saya tidak ingin menjadikan situs saya ini seperti meteor, berpendar berkilauan sebentar untuk kemudian baru muncul kembali berpuluh-puluh tahun kemudian. Pun saya tidak ingin dianalogikan seperti sprinter, memiliki banyak relasi dalam sekejap tetapi ketika dihitung runtut waktu di depan saya ngos-ngos an untuk mencari relasi baru. Saya ingin menjadikan blog saya berkembang dengan ajeg. Mantap. Berkesinambungan.
Oke cukup basbang-nya, akhir kata saya ingin mengucapkan terima kasih tulus kepada kawan-kawan baru saya (blogger, plurker, twitter) yang sudah mewarnai hidup saya sehingga layar http://dhodie.com ini dapat terkembang (halah).
[mengucapkan selamat ulang tahun kepada diri sendiri, semoga tahun ini menjadi salah satu tahun terbaik dalam perjalanan hidup saya, insya Alloh]