Itu adalah opini saya ketika memasuki Samsung pertama kali. Dihadang oleh satpam-satpam dengan raut muka yang tak bersahabat *karena tidak kenal* saya memasuki gedung Head Quarter Samsung untuk mengikuti Tes TOEIC penuh kekaguman. Ruangan yang tertata apik, dengan AC yang menyala maksimal, sehingga panas Cikarang yang menyengat tidak terasa. Ketakjuban saya semakin bertambah membaca beragam kegiatan education dan training yang diadakan untuk karyawannya. TOEIC Preparation, Word for Professional, Excel Training, PLC Workshop dan lain lain telah diagendakan dengan runtut oleh HRD waktu itu. Interesting place, pikir saya kala itu!
Karena jodoh itu pula lah, saya akhirnya diterima di perusahaan itu sebagai Purchasing Staff. Posisi yang kala itu saya sendiri tidak tau job descriptionnya. Atas dasar user yang humanis, tempat yang menarik, dan paket gaji yang cukup besar, saya pun menandatangani kontrak bersama dua orang teman saya, Fauzan (TM-Undip) dan Hadi (FE-Undip). Mengingat bahwa saya tidak mengalami masa menganggur, karena sehari setelah wisuda langsung medical check up dan orientasi karyawan baru, saya yakin bahwa jalan yang telah saya ambil tidak lah salah.
Menjalani pekerjaan sebagai Key Member-nya Departemen Purchasing, memberikan tantangan tersendiri bagi saya. Di tahun 2003, ada 5 orang yang sebelumnya menduduki posisi itu, Haris, Tronic, Yudha, Arif, sampai akhirnya dipegang oleh Pak Hardi, manajer saya kala itu, menunjukkan bahwa posisi itu adalah hot seat. Ketahanan kerja saya waktu itu sempat diragukan oleh GM Divisi saya, Mr. C.H. Kim, yang saya mafhumi mengingat banyaknya pekerja yang berguguran menanganinya. Tetapi itu semua tidak lah menyurutkan langkah saya, karena semakin saya diremehkan oleh orang lain, semakin tinggi pula keinginan saya to prove it!.
Dan benar lah adanya bahwa pekerjaan saya waktu itu membuat nama saya terkenal di seantero VD Division. Bukan karena key membernya, tapi karena waktu itu saya didera masalah yang berkepanjangan. Hampir selama 3 bulan pertama, saya mendapat beragam masalah (saya mengistilahkannya kepentok sana-sini), yang membuat saya harus menghabiskan waktu minimal 12 jam sehari untuk mencari solusi yang tepat atas masalah-masalah yang ada. Konflik dengan departemen lain, bahkan sampai pernah membuat orang lain menangis, harus saya lakukan karena pressure pekerjaan saya menuntut saya untuk melakukannya. Alhasil, dalam 3 bulan berikutnya saya pun sudah berhasil menstabilkan pekerjaan saya. Dan ini diakui oleh Manager saya dengan memberikan appraisal B, nilai yang sangat jarang diberikan olehnya kepada pegawai baru.
Satu tahun berjalan, saya pun mengalami apa yang disebut comfort zone. Satu kondisi di mana seseorang merasa nyaman dengan kondisi yang sebenarnya tidak dia inginkan (berat badan saya kala itu mencapai 63 Kg, peningkatan luar biasa, dari yang tadinya cuma 53 Kg). Sampai satu saat, saya berkesimpulan bahwa saya harus melakukan sesuatu yang berbeda. Dan saya pun memutuskan untuk meneruskan kuliah saya, ambil ekstensi S-1, di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Sekali lagi, karena tantangan lah saya fight untuk ambil kuliah di sana. Kuliah di universitas swasta lain, saya fikir terlalu mudah. Sampai akhirnya, pada bulan Agustus 2005, saya pun menjalani kuliah pertama saya kala itu, Dasar Sistem Kendali oleh Pak Sugiharto.
Timbullah genderang perang dalam hati saya, apakah saya akan memprioritaskan kuliah atau kerja, karena kuliah di UI menuntut saya untuk stand by, pun demikian halnya kerja di Samsung. Absensi yang bolong di sana sini, baik di tempat kerja dan kuliah, membuat saya memutuskan bahwa saya harus pilih salah satu. Dan kuliah lah yang saya pilih karena kecintaan saya akan dunia ajar-mengajar. Selama satu semester itu pula lah saya mengirimkan lamaran ke berbagai perusahaan yang memungkinkan saya untuk lebih fokus ke kuliah.
Dan akhirnya, Jalan Alloh itu pun hadir tepat setelah UAS Semester 5, saya diterima di perusahaan sekuritas pertambangan, Tyco, sebagai Senior Purchasing Officer. Posisi dan kerja yang lebih baik, dan terutama lokasi yang jauh lebih dekat dengan kampus dan tempat tinggal saya, memaksa saya untuk meninggalkan Samsung. Dan itu pun terlaksana hari ini, 3 Februari 2006.
Eiii, anak yg mana kau pulak...
Dody .. purchasing, wisuda dari vd samsung febuary 2006...sempet tahan berapa lamanya ???
Hmm.. kayaknya masih saya yang pegang record paling lama ama engkong Kim chung hwan .. he.hee.heeee.
Ok kita tunggu lagee berita laennya, ada kandidat laen such as Pak Bowo QC-CS, Joko OQC dll, apakah record bertahan lama ini (+/- 10 years) akan terpecahkan oleh mereka..
Bye, salam sukses dari wisudawan april 2009