Di pintu itu
Kamu pernah diam tersedu
Merajam emosi yang mengamuk
Meronta mengalir dalam dingin kalbu
Di pintu itu
Aku pernah duduk termangu
Meredam hati yang merindu
Berbisik memanggil dalam hembus bayu
Di pintu itu
Aku tetap sila menunggu
Menghitung bergulirnya waktu
Hingga tiba sang kekasih mengetuk
Di pintu itu
: dalam aku mencintamu